Terima kasih atas kunjungan anda di blog kami

Selasa, 13 Oktober 2009

FOTO: Inilah Adenium Seharga Rp 500 Juta!

Panitia memasang tanda penghargaan pada bunga Adenium Queen of 1000 Flowers sebagai pemenang Grandprix Adenium III yang dipamerkan di arena Surabaya Nasional Flora Expo 2009. Bunga Adenium ini pernah ditawar senilai Rp 500 juta dan saat ini dipameran di Green and Grow Jalan Prapen hingga Minggu (18/10).

Selasa, 13 Oktober 2009 | 23:00 WIB

KOMPAS.com — Boom bunga hias sebenarnya sudah agak lama surut. Harga sejumlah tanaman hias yang dulu mencapai puluhan juta hingga ratusan juta rupiah kini sudah jarang terdengar.

Kisah sukses Gelombang Cinta, Adenium, Anturium, dan Jemani juga sudah jarang menjadi pembicaraan. Dengan uang tak sampai Rp 50.000, misalnya, kini Anda sudah bisa mendapatkan Gelombang Cinta cukup besar dengan daun-daunnya yang sudah lebar. Padahal, dulu dengan Rp 75.000 Anda baru mendapat tunas yang daunnya masih kecil.

Meski begitu, masih banyak pencinta tanaman hias yang tekun memelihara tanaman-tanaman kesayangannya yang pernah populer. Di arena Surabaya National Flora Expo 2009 yang digelar hingga hari Minggu (18/10) di Green and Grow Jalan Prapen, misalnya, ada sebuah adenium Queen yang pernah sangat populer dan harganya sangat mahal.

Adenium Queen of 1.000 Flowers itu adalah pemenang Grandprix Adenium III, dan pernah ditawar dengan harga Rp 500 juta.

Rabu, 07 Oktober 2009

Adenium Mungil nan Indah

Mini size

1. Jenis adenium yang satu ini benar benar langka. dengan ukuran tinggi hanya 25 cm dengan pot keramik membuat mata terpesona dengan kecil tapi indah dan menawan. adenium ini bisa di temui di Tongkat Kayu Nursery Palur, Karanganyar

Lihat kebun tongkat kayu nursery





Nuansa kebun Tongkat kayu Nursery

Cantiknya bunga adenium







Suka adenium, Kami Tongkat kayu Nursery menyediakan berbagai macam Adenium, Arabicum, Socrotanum dan macam2 tanaman hias yang lain.

Jumat, 21 Agustus 2009

Dijual Anthurium


1.Jemanii cantik di jual hanya Rp. 750.000,-
Hub.081329021224


2. Di jual Jemani dengan harga Rp.450.000,-
Hub. 081329021224


3. Di jual hokery merah sudah tongkol Harga Rp. 550.000,-
Hub. 081329021224


4. Di jual Indukan hokery tongkol 2 Harga Rp. 3.000.000,-
Hub. 081329021224

Rabu, 01 Juli 2009

Karanganyar Mega expoo 2008 bermula dari ide gagasan Karanganyar Green expoo 2007


Gelora tanaman hias yang bergema di tahun 2007 & 2008 menggema di seluruh pelosok nusantara. Gerakan gerakan popularitas komuditas tanaman yang selama ini di pandang hanya di gemari oleh para ibu ibu ini ternyata mampu memberikan warna bagi kaum adam di seluruh Indonesia. Tercatat beberapa kali di Kab. Karanganyar menyelenggarakan event besar di tanah air. Yaitu Karanganyar Green Expoo 2007 di lanjutkan dengan Karanganyar Mega Expoo 2008. Event tersebut selain di gelar Bursa tanaman hias & holtikultura juga di meriahkan dengan Pemilihan Duta Puteri Jemani. Pertama kali di gelar di negeri ini bahkan di dunia ini adanya penyelenggaraan pemilihan Putri dengan mengangkat tema tanaman hias. Walaupun pernah dengar juga ada penyelenggaraan putri2 an berkaitan dengan tanaman holtikultura. Tetapi gema tersebut tidak semenarik Pemilihan Duta Putri Jemani Karanganyar. Dalam acara tersebut sekaligus di canangkannya kabupaten Karanganyar sebagai Kab. Anthurium dan Bupati Karanganyar di nobatkan sebagai Bupati Anthurium oleh Kop. Pinasti, KAK dan Paguyuban tanaman Hias Karangpandan.
Tidak di pungkiri bahwa,suksesnya event besar tersebut adalah peran serta para komuitas tanaman hias di Karanganyar walaupun sebenarnya ide awal dari kegiatan tersebut dari sekumpulan teman-teman yang tergabung dalam Koperasi Pengusaha Tanaman Hias & Holtikultura Kab. Karanganyar (Kop. Pinasti)Semangat untuk melanjutkan event seperti itu sebenarnya menjadi jadwal tahunan dan dapat berkembang tidak sekedar tanaman hias tetapi dapat berkembang ke segala macam komoditi tanaman pangan. Sehingga dapat mengangkat potensi daerah, seperti halnya BATIK CARNIVAL di Solo.(zm)

Sabtu, 20 Juni 2009

Aneka adenium



Sabtu, 14 Maret 2009

Sabtu, 28 Februari 2009

Tan Chor Chew Pasar Kaget di Gurun Adenium (trubus)



Pagi mulai beranjak siang, ketika truk kontainer Nissan 40 feet tiba di gerbang sebuah rumah berpagar putih. Keriuhan di kediaman Tan Chor Chew, pengusaha alat sembahyang di Pulau Pinang, Malaysia, pun dimulai. Dibantu 10 pekerja dengan susah payah Tan mendorong forklift manual bermuatan adenium berukuran jumbo. Akhirnya setelah 2 jam 11 mawar gurun raksasa selesai dinaikkan satu per satu ke atas kontainer.

Keriuhan kecil pada penghujung November 2008 itu bukan persiapan ekspor adenium dari Pulau Pinang ke mancanegara. Itu cara Tan Chor Chew, kolektor adenium, memuaskan hasrat mengikuti kontes adenium di setiap akhir tahun. Mobil pick up atau truk tak cukup untuk mengangkut 11 tanaman gurun berukuran raksasa. Yang terkecil setinggi 0,6 m dan terbesar 2,2 m. Setengah di antaranya bertaburan bunga.

Yang terbesar Adenium somalense setinggi 2,2 m bertaburan bunga lucky pink. Dua A. obesum yang lebih kecil berukuran 1,5 m tengah banjir bunga golden sun dan lucky pink. Ada pula obesum medium berdiameter 60 cm yang bermahkota carmello. Yang tak berbunga, tapi berpenampilan cantik arabicum yaman dan ra chinee pandok. 'Satu-satunya cara mengangkut pakai kontainer. Bunga juga terlindung dari empasan angin selama perjalanan,' kata suami Leow Say Noon itu.

Di kalangan pemain adenium di daratan Malaya nama Tan memang tak asing. 'Dia kolektor adenium terbaik dan terbesar di Malaysia,' kata Pong Kok Kiong, pemilik nurseri 2M Dessert Rose. Ucapan itu bukan omong kosong. Dari sebelas adenium yang disertakan Tan di Penang Floral Festival II 2008, 8 di antaranya merebut emas, perak, dan perunggu (sebutan juara ke-1 - 3 di Malaysia, red). Empat koleksinya merebut emas dari 7 kelas yang dibuka. Artinya, importir dan pemilik nurseri adenium kawakan ditaklukkan olehnya seorang diri.

Rumah payung

Nama besar Tan di pulau yang terletak di Pantai Barat Laut Semenanjung Malaysia itu berkat kecintaannya pada adenium. Halaman depan rumahnya seluas 3.000 m2 disulap setengahnya menjadi miniatur gurun. Pengusaha stik dan minyak gaharu yang memiliki cabang di Singapura, Thailand, dan Australia itu menaburkan batu kerikil putih dan pasir. Di sana diletakkan 30 tempayan keramik setinggi 50 - 60 cm sebagai pengganti pilar. Setiap tempayan berjarak 1,7 m x 1,7 m. Di atas gentong itulah pot adenium bertaburan bunga harry potter dan lucky pink bertengger. Arabicum dan RCN pun tampak gagah di atas gentong.

Setengah halaman sisanya dibiarkan bersuasana tropis. Di sana sebatang beringin raksasa berumur 16 tahun tumbuh menjulang. Di batang beringin itu menempel tanduk rusa dan nepenthes yang digantung. Di bawah tajuk dibangun ruang terbuka berukuran 3 m x 4 m sebagai tempat fi tness. Meja kursi beton dan ayunan pun terpasang di sana. Dari sanalah keindahan adenium dapat dinikmati Tan. 'Seperti menikmati suasana gurun dari daerah tropis,' kata ayah dari Tan Chia Yi, Tan Chia Wan, dan Tan Yi Wen itu.

Meski sibuk bekerja di pabrik gaharu yang hanya sepelemparan batu dari rumahnya, Tan selalu menyempatkan diri melihat mawar gurun setiap hari. 'Bila ada masalah di pabrik, saya langsung datang ke halaman rumah,' ujarnya. Rasa penat diusirnya dengan membuang daun kuning dan bunga yang mulai layu. Khusus sore hari, seusai fi tness, Tan menyiram adenium dengan bantuan selang. Percikan air itu membuat tubuhnya yang berkeringat menjadi sejuk.

Yang unik suasana tropis dan gurun adenium di halaman rumah Tan berubah 180o saat malam beranjak larut atau turun hujan. 'Kalau malam jadi mirip pasar kaget,' ujar Khor Oai Meng, importir tanaman hias di Malaysia. Maklum, sebelum beranjak ke peraduan Tan selalu memasang payung raksasa - yang biasa dipakai berjualan di pinggir jalan - berdiameter 3 m di atas adenium yang bertaburan bunga. Itu untuk melindungi bunga dari guyuran hujan yang kerap datang saat dinihari.

Pernah suatu malam sebanyak 12 payung terbentang karena semua adenium bertaburan bunga. Hobiis badminton itu juga kerap tergesa-gesa memasang payung bila hujan datang tiba-tiba di siang hari. Meski menguras tenaga karena harus bongkarpasang, Tan enggan membuat naungan dari plastik seperti yang lazim dilakukan pemilik nurseri. 'Bila dipasang UV, suasana gurun menjadi hilang,' katanya.

Baru setahun

Sejatinya, hobi Tan mengoleksi adenium berukuran besar dan berkualitas kontes baru berjalan setahun terakhir. 'Dulu selama 3 tahun hanya punya 3 - 4 pohon dan tidak pernah tambah koleksi,' ujarnya. Ia mulai gemar berburu setelah adenium miliknya meraih gelar best in show di Penang Floral Festival pada Mei 2007. Koleksi bungsu dari 10 bersaudara itu sukses meraih gelar terhormat setelah Tan mengundang Ooi Chong Choo, trainer kenamaan di Pulau Pinang, datang ke rumahnya seminggu 3 kali untuk merawat.

Setelah kemenangan itulah banyak kenalan, kerabat, dan jurnalis Malaysia berkunjung ke rumahnya melihat sang best in show. Setahun silam Trubus menjadi 1 dari belasan jurnalis yang ditolak Tan saat ingin berkunjung. 'Saya malu karena punya sedikit pohon,' katanya. Kini setelah getol mengumpulkan adenium pintu rumahnya mulai terbuka. Menurut Ooi Chong Choo, sekitar 80% adenium yang disertakan pada kontes November 2008 baru diperoleh dan dipersiapkan 4 - 6 bulan sebelumnya.

Meski Tan enggan menyebutkan nilai koleksinya, setiap pohon juara yang dimiliki bernilai tak kurang RM4.000 - RM12.800 setara Rp14-juta - Rp44,8-juta. 'Itu harga beli saat belum juara dan belum ditraining. Kini harganya sudah tak ternilai,' kata Ooi. Di awal Desember 2008, Trubus memergoki Tan tengah bernegosiasi harga untuk memboyong arabicum yaman berdiameter 70 cm senilai RM15.000 di sebuah pameran.

15 anjing

Untuk mengamankan koleksinya Tan menggunakan 15 anjing dan 24 orang sebagai penjaga. Itu sekaligus untuk menjaga rumah dan pabrik seluas ½ ha. 'Sekarang pegawai pabrik mesti ikut menjaga adenium,' tutur Tan. Ketatnya penjagaan karena ukuran adenium yang besar-besar mudah terlihat oleh orang yang lalu-lalang di luar pagar. Tak jarang orang yang lewat berhenti dan mencoba meraih bunga yang mekar dengan bambu.

Toh, Tan tetap mengizinkan orang yang lewat untuk masuk ke halaman rumahnya sekadar untuk mengambil gambar. 'Dua hari lalu ada orang Jepang tak dikenal ambil gambar dari luar. Jadi kita persilakan masuk,' tutur Leow Say Noon, istri Tan. Bahkan, setiap malam akhir pekan Tan dan Leow sering mengundang kenalan dan kerabat untuk menikmati keindahan adenium. Mereka seringkali ngobrol hingga dinihari. Bagi Tan dan istrinya kebahagiaan ketika memandang dessert rose perlu dibagikan pada setiap orang. (Destika Cahyana)

Selasa, 24 Februari 2009

Komunitas Anthurium Indonesia (KAI) Menyalurkan bantuan untuk tanah longsor di Karanganyar.

Ketua KAI Pusat Bona Ventura ketika menyampaiakan sambutan dalam rangka menyerahkan bantuan kepada korban tanah longsor di Karanganyar.

Indonesia Anthurium Community (KAI) Mr. Bona Ventura to provide assistance landslide victims in Karanganyar


Liputan Tongkat Kayu Nursery dalam peran memberitakan peristiwa.

news by taking a Tongkat Kayu nursery
Suasana di pengungsian.

atmosphere in the evacuation of disaster victims
Anggota KAI setelah melakukan perjalanan di tempat tempat tanah longsor di Karanganya.

KAI members after a trip to the disaster in Karanganyar

Anthurium Swita

Anturium Swita ini termasuk tanaman langka. Di Indonesia hanya ada beberapa indukan saja. Ciri kas tanaman ini adalah batang daun pendek sekitar 15 -25 Cm. daun berkerut melebar sekitar 80 cm. Panjang daun dari pangkal batang hampir 150 - 165 cm. Tongkol biji pendek sekitar 25 Cm. Tanaman ini pertama kali di dapat dari Importir tanaman dari Jakarta.


Anturium Swita including rare plants. In Indonesia, there are only a few plants only. The cash crop is a short leaf stem around 15 -25 Cm. ruckle broad leaves about 80 cm. The length of leaf from the stem base of almost 150 - 165 cm. Cob nut short, about 25 Cm. This plant can be the first time in plants of Importers of Jakarta.

Gambar daun Anthurium Swita.
Struktur dan kerutan daun yang tegas, memperlihatkan ke indahan dan ke gagahan tanaman langka ini. Lihat gambar :

Picture Anthurium leaf Swita.
Structure and contraction leaves a clear, beautiful show. View the image:


Tanaman ini di bandrol Rp. 25 Jt.
Hub. Tongkat Kayu Nursery Hp.081329021224/0271-8200784

price of this plant is 25,000,000 rupiah

contact us. +6281329021224 / +6281329021224

Rabu, 18 Februari 2009

euforbia baru (new Euforbia)

Euforbia Neohumbertii

Euforbia Labatii
Euforbia Decaryii

Euforbia Capsaintermaries

Senin, 16 Februari 2009

Sertifikasi Jenmanii, Rangkul Ahli Tanaman Hias

Sertifikasi Jenmanii, Rangkul Ahli Tanaman Hias Malaysia
Karanganyar, CyberNews. Untuk melakukan sertifikasi anthurium jenmanii, Pemkab Karanganyar akan meminta ahli tanaman hias dari Fakultas Bioteknologi, Universitas Industri Selangor. Bersama para ahli dari Indonesia, para pakar itu akan dimintai meneliti berbagai jenis tanaman mahal tersebut.

''Setelah ada penelitian dan pengkategorian yang tepat, anthurium akan kami patenkan sebagai tanaman khas Karanganyar, dan produk yang dimiliki akan disertifikasi. Ini untuk menjaga kualitas dan juga mencegah agar tidak terjadi cloning sembarangan,'' kata Bupati Rina Iriani saat membuka Green Expo di Alun-alun Karanganyar, Minggu (2/9.

Dia memang khawatir dengan para ahli tanaman dan bioteknologi dari Thailand yang selama ini mendalami kultur jaringan. dengan membawa induk jenmanii dari Karanganyar, bisa jadi negara itu akan mengembangkan melalui sistem cloning.

''Kalau sudah begitu, dikhawatirkan akan ada droping besar-besaran, yang mengakibatkan harganya jatuh. Nah, menghindari ini, kami segera akan melakukan sertifikasi sehingga kekhasan tanaman yang dikembangkan di Karanganyar akan ketahuan,'' kata dia.

Selain itu, dia juga meminta agar para petani tidak menjual induk, terutama induk berkualitas bagus. Dikhawatirkan daerah asalnya akan kehabisan induk, sehingga tidak lagi bisa mengembangbiakkan dengan baik. Sebab meyemai dari awal butuh waktu panjang.

Dalam kesempatan itu, Rina juga meminta agar petani menghentikan kebiasaan menebangi pakis di tanah-tanah tebing di Ngargoyoso, Tawangmangu, Karangpandan dan jenawi. Mereka menebangi pakis untuk media pengembangan jenmanii.

''Pakis itu tumbuh di tebing untuk menahan tanah, sebab bisa menyerap air lebih banyak. Kalau pakis habis, tanah tidak ada yang menahan sehingga bisa longsor. Jangan sampai petani jenmanii kaya, tapi kemudian habis karena kebanjiran dan terkena tanah longsor,'' kata dia.

Untuk pengganti pakis, disarankan memakai sekam yang dibakar dan daun-daun bambu yang dikeringkan dan dibakar. Kedua bahan itu sudah diteliti, memiliki sifat yang sama dengan pakis untuk mengembangkan jenmanii.

Mulyono Herlambang, salah seorang petani mengatakan butuh waktu bagi mereka untuk mengganti kebiasaan memanfaatkan pakis dengan sekam. Selama ini petani menggunakan pakis karena spesifikasi anthurium sangat cocok dikembangkan dengan pakis.

''Kami akan meneliti dulu apakah memang bagus menggunakan sekam dan daun bambu. Bahkan kami juga mencoba kemungkinan menggunakan ampas tebu. Kalau memang bisa, tentu akan lebih baik,'' kata dia.

Prinsipnya, petani ingin anthurium tetap berlanjut dan baik, namun juga tidak merusak lingkungan. Karena itu pihaknya mendukung upaya tersebut. Dalam kesempatan itu, petani yang tergabung dalam Koperasi Pinasti mendaulat Rina sebagai Bupati Anthurium dan mencanangkan Karanganyar sebagai Kabupaten Anthurium.

Berita anthurium Karanganyar

Ajang Hiburan Rakyat Kota Anthurium

Tak salah jika Karanganyar dijuluki kota Anthurium. Paling tidak hal tersebut sudah dibuktikan dengan suksesnya penyelenggaraan pameran tanaman hias yang bertajuk â€Å“Karanganyar Green Expo 2007” mulai tanggal 1-10 September 2007 di Alun-alun kabupaten Karanganyar. Kesuksesan itu juga tak luput dari peran serta dan dukungan semua elemen masyarakat yang begitu besar terhadap penyelenggaraan event tersebut.
Acara yang terselenggara atas kerjasama Pemkab Karanganyar dengan Koperasi Pengusaha Tanaman Hias dan Hortikultura Pinasti Karanganyar itu dibuka langsung Bupati Karanganyar Hj. Rina Sri Ratnaningsih S.Pd M.Hum minggu, 2 September 2007.

Selain agenda utama diselenggarakannya acara tersebut ingin menjadikan Karanganyar sebagai Kota Anthurium, juga untuk merayakan moment bersejarah atas dilantiknya Rina Iriani sebagai "Bupati Anthurium" secara langsung oleh Komunitas Anthurium Indonesia (KAI) pusat tanggal 3 September 2007 di Semarang. Penghargaan tersebut juga didukung sepenuhnya oleh beberapa kalangan komunitas pencinta tanaman hias diantaranya, Komunitas Anthurium Karanganyar (KAK), Paguyuban Pengusaha Tanaman Hias Indonesia (PPTHI) dan Koperasi Pengusaha Tanaman Hias dan Hortikultura Pinasti Karanganyar.

Dalam pelaksanaannya, Karanganyar Green Expo ini diikuti beberapa pecinta dan pemilik tanaman hias se Karesidenan Surakarta, Kabupaten/kota di Jawa Tengah, Jawa Timur, bahkan Mataram. Yang diantaranya meliputi Karanganyar, Solo, Purworejo, Jakarta, Sragen, Surabaya, Ponorogo, Wonogiri, Batam, NTB, Medan dan lain sebagainya yang memang masih banyak lagi. Beragam jenis tanaman hias ikut peran serta pada ajang itu dari yang unik, langka, sampai yang paling mahal seperti anthurium, adenium, sanseviera, jenmanii, semuanya lengkap ada disana.

Menurut Boni, salah seorang panitia acara tersebut saat ditemui wartawan Tumbuh di akhir acara. Kepada tumbuh dia mengungkapkan begitu besarnya respon masyarakat terhadap penyelenggaraan acara ini. Hingga hari ke sembilan ini, pengunjung terus menerus membanjiri areal pameran yang diadakan di lapangan alun-alun itu. â€Å“Bukan pada hari pertama saja kerumunan itu terlihat, tapi hamper setiap hari mereka tampak ramai sekali apalagi pada malam hari. Seperti acara sekatenan aja,” ungkapnya. Dampaknya, sesuai informasi yang dihimpun dari panitia menyebutkan bahwa omzet tertinggi sampai hari ke delapan, tepatnya hari Sabtu (8/9) petang mencapai 1,4 Milyar dan terendah mencapai 8 juta.

Tingkat respek yang begitu tinggi bukan hanya di tunjukkan para pengunjung saja, melainkan juga peserta pameran. Seperti yang terjadi pada awal pendaftaran, terkait dengan persedian stan pameran yang disediakan panitia. Menurut Wiwid, selaku panitia pameran menuturkan, bahwa stan yang sudah disiapkan pihak panitia, secara resminya ada 109 stan, tapi karena banyaknya peserta hingga sampai melebihi kapasitas yang sudah disediakan, akhirnya pembengkakanpun tidak bisa dihindari, dan hingga akhirnya mencapai 126 stan yang harus disediakan panitia. â€Å“Bahkan di pertengahan penyelenggaraan acara banyak dari peserta yang minta ditambah waktu masa berlangsungnya acara pameran ini,” ujarnya. Hal tersebut mungkin dari sisi bisnis menjadi berkah bagi mereka dan juga sebagai ajang pesta hiburan rakyat bagi kalangan pengunjung.

Berkaitan dengan pemberian lahan stan sendiri, pihak panitia juga membagi dalam dua kelas VIP dan biasa. Untuk VIP ditempatkan di sepanjang jalanan aspal alun-alun dengan tarif pendaftaran sebesar 600 ribu per stan, sedangkan untuk yang kelas biasa panitia menempatkan stan-stan tersebut di areal lapangan alun-alun dengan biaya pendaftaran sebesar 500 ribu.

Minggu, 15 Februari 2009

Adenium arabicum


Ditemukan di sebelah selatan dan barat semenanjung Arab. Spesies ini mempunyai bonggol yang sangat besar bercabang banyak dengan daun yang tebal. Bunga-nya berwarna pink cerah. Jenis ini biasa ditanam dari biji untuk mendapatkan bentuk bonggol yang besar. Adenium arabicum mempunyai masa dorman yang jelas, meski ada jenis arabicum tertentu yang daunnya tidak berguguran saat dorman.

Di Thailand, sudah diadakan pemilihan sedemikian rupa sehingga muncul varietas-varietas baru dengan varietas asli biasa diberi nama Yak Saudi. Varietas baru itu antara lain: Ra Chee Ni Pan Dok (RCN), Petch Na Wang (PNW), Petch Muang Kong (PMK), Black Giant, Black Knight,Yak Kaset, Yak Lop Bu Ri, Yak Sim Bu Ri, Yak Bang Yai dan yang paling baru adalah RCN Double flower atau Tub Tim Thong Chai.

Engglish

Adenium Arabicum

Found in the south and west of the peninsula Arabs. This species has a very large tuber diverge much with the thick leaves. Flower color is bright pink. This type of regular planted from seed to get the form of a large outgrowth. Adenium Arabicum period dorman have a clear, although there is a certain type of Arabicum berguguran which leaves no time dorman.

In Thailand, the election has been held so-variety show with a variety of new varieties always be the original name of Yak Saudi. New varieties are: Ra Ni Chee Pan Dok (RCN), Petch Na Wang (PNW), Petch Muang Kong (PMK), Black Giant, Black Knight, Kaset Yak, Yak barrel Bu Ri, Ri Bu Sim Yak, Yak Bang Yai and the RCN is the new flower or tub Double Team Thong Chai.

Cara memelihara Anthurium

Rajin menyiram, belum cukup. Cara menyiram, dan meletakkan anthurium, juga penting. Bahkan, ada perlunya kita menyulap supaya daun anthurium menjadi kinclong. Berikut sejumlah kiat yang layak disimak.

Penampilan tanaman athurium yang prima selalu menjadi dambaan setiap pemiliknya. Untuk dapat memiliki anthurium yang mantap, prima, eksklusif dan megah, serta sedap dipandang mata, perawatan jelas menjadi kunci utama

A. PENYIRAMAN:
Penyiraman memegang peran penting untuk menjamin pertumbuhan anthurium yang sehat. Namun demikian selalu disarankan, penyiraman tidak boleh berlebihan. Air tidak boleh sampai tergenang, atau media sampai becek. Secara ringkas, penyiraman anthurium hanya berfungsi untuk menjaga kelembaban media saja.

Yang ideal penyiraman dilakukan satu hari sekali, pada pagi hari sebelum pukul 10.00 atau sore hari setelah pukul 17.00, untuk menghindari penguapan. Pada musim kemarau, atau saat suhu sangat tinggi dan kelembaban udara juga meningkat, jadwal penyiraman boleh dilakukan 2-3 kali sehari. Apabila media masih basah, penyiraman tidak perlu dilakukan. Penyiraman yang terlampau sering justru menyebabkan tanaman busuk dan memicu munculnya penyakit.

Upayakan menggunakan air yang bersih dan terhindar dari pencemaran. Penyiraman bisa dilakukan dengan sprayer ke arah media tanamnya, bukan pada daunnya untuk menjaga agar daun tidak robek.

B. PEMUPUKAN:
Pupuk dasar bagi anthurium adalah NPK. Di pasaran saat ini tersedia pupuk NPK dalam bentuk slow release seperti Dekastar atau Osmocote. Apabila menggunakan pupuk ini, pemupukan cukup dilakukan enam bulan sekali. Pupuk NPK diberikan dengan cara disebar di sekitar tajuk tanaman. Jumlahnya, mengikuti petunjuk yang tertera pada kemasan.

Jenis pupuk yang diberikan, sebaiknya disesuaikan dengan kondisi dan fase pertumbuahnnya:

• Pada tanaman muda, gunakan pupuk dengan kandungan N (Nitrogen) yang tinggi untuk merangsang pertumbuhan vegetatif.
• Pada saat tanaman sudah mencapai fase generatif, bisa diberikan pupuk dengan kandungan P (Phospor) dan K (Kalium) yang tinggi guna merangsang munculnya bunga.

Selain pupuk dasar NPK, sebaiknya juga diberikan pupuk kandang atau humus sedikitnya setahun sekali. Pupuk kandang yang digunakan harus steril. Untuk anthurium daun, banyak hobbyst menambahkan dengan menyemprotkan pupuk majemuk, seperti Gandasil atau Atonik sesuai aturan. Disebut pupuk majemuk karena kandungannya tidak hanya NPK tetapi juga ada unsur tambahan.

C. PENEMPATAN:
Anthurium sebaiknya ditempatkan di tempat semi teduh. Tepatnya, lokasi dengan intensitas cahaya antara 30-40%. Misalnya, di teras rumah, halaman rumah di bawah pohon pelindung, atau ruangan dalam dekat jendela.

Jika diletakkan di dalam rumah, sebaiknya taruh dekat jendela atau yang terkena cahaya matahari. Anthurium yang diletakkan di dalam rumah, sebaiknya di keluarkan secara berkala. Sedikitnya 3 hari sekali selama sehari penuh. Karena tanaman yang terlalu lama bnerada di dalam ruangan, cenderung membuat daun-daunnya pucat. Jika ruangan ber-AC, daun menjadi kering dan warna hijau menjadi kusam.

Jika diletakkan di halaman terbuka, harus menggunakan shading net yang memiliki ketebalan 60%, yang memungkinkan hanya 40 % cahaya masuk. Jangan terlalu gelap, atau teduh. Ini bisa membuat pertumbuhan fisik tanaman terganggu. Misalnya, tangkai daun anthurium yang mestinya bertangkai pendek, menjadi memanjang, bentuk daun yang mestinya bulat, menjadi runcing, dan berbagai perubahan lainnya. Yang selalu harus diingat, jangan sampai anthurium kita terkena cahaya matahari langsung, daun anthurium bisa terbakar (necrosis) dan musnah sudah keindahan anthurium sebagai tanaman hias berdaun indah.

D. PERAWATAN DAUN:
Daun adalah bagian dari anthurium yang paling spesial. Kalau daun anthurium kotor penuh debu, atau sobek, kadar ketistimewaannya dengan sendirinya akan merosot.

Untuk menjaga agar daun-daun anthurium kita selalu kinclong dan ngejreng, tentu saja kita harus menjaganya dari kotoran atau debu. Kalau dianggap perlu, boleh saja kita melapnya dengan tissue basah atau kain halus yang basah, setiap hari.

Sedang untuk menjaga agar daun-daun anthurium yang kita sayangi tidak sobek, atau hangus terbakar matahari sebaiknya kita meletakkan tanaman anthurium di tempat yang kita anggap paling aman baik dari lalulintas orang lalulalang maupun cahaya matahari langsung.

E. SANITASI:
Yang dimaksud sanitasi di sini adalah kebersihan yang meliputi kebersihan lingkungan, media tanam dan alat kerja. Harus diingat, bahwa kondisi lingkungan dan cuaca jelek, terutama di musim hujan sering-sering memicu munculnya berbagai jenis penyakit seperti bakteri atau jamur.

Media tanam selalu dianjurkan steril. Tujuannya, juga untuk mencegah munculnya cendawan.

(Dikutip dari buku Pesona Anthurium Daun, karangan Kurniawan Junaedhie, terbit PT Agromedia Pustaka, 2006)

Engglish

How to maintain Anthurium
Diligent flush, not enough. How to flush, and put Anthurium, are also important. In fact, we have the need to turn that into kinclong Anthurium leaf. Here are some tips disimak feasible.

Appearance of plants athurium prima always longed to be the owner. To be able to have a steady Anthurium, prime, exclusive and luxurious, and the harmonious eye, treatment to be clearly the key

A. Sprinkling:
Sprinkling hold an important role to ensure the healthy growth of Anthurium. However, always recommended, sprinkling can not be excessive. Water may not be up to stagnate, the media or to tarnish. In summary, sprinkling Anthurium only serves to keep the moisture media only.

The ideal sprinkling is done once a day, in the morning before 10:00 or after the afternoon at 17:00, to avoid evaporation. In the dry season, or at very high temperature and air humidity also increases, schedule sprinkling may be done 2-3 times a day. If the media is still wet, sprinkling does not need to be done. Sprinkling the cause is often grossly decayed plants and trigger the emergence of the disease.

Strive to use water that is clean and protected from pollution. Sprinkling can be done with a sprayer to the media tanamnya, not the leaves to ensure that the leaf is not torn.

B. Fertilization:
Fertilizer is the basis for Anthurium NPK. In the market at this time available in the form of fertilizer NPK slow release such as Osmocote or Dekastar. When using this fertilizer, fertilization is done in six months. NPK fertilizers are assigned to the way around the plant canopy. Amount, follow the instructions listed on the packaging.

Type of fertilizer is given, should be adjusted to the conditions and phases pertumbuahnnya:

• In young plants, use fertilizers fetus with N (Nitrogen) to stimulate the vegetative growth.
• At the time the plant has reached generative phase, can be given to the womb of fertilizer P (Phospor) and K (potassium) that in order to stimulate the emergence of high interest.

In addition to the basic NPK fertilizer, it is also given humus or manure at least once a year. Manure used must be sterile. For leaf Anthurium, many hobbyst add to inject fertilizer compound, such as Gandasil or Atonik appropriate rules. Called compound fertilizer because abortion is not only NPK but also have additional elements.

C. Placement:
Anthurium should be placed in the semi-shade. Precisely, the location of the light intensity between 30-40%. For example, in the terrace house, the home page under the tree protector, or in the room near the window.

If placed in the home, it is put near a window or exposed to sunlight. Anthurium placed in the home, you should remove it in regularly. 3 days at least once during the day. Because the plant is too old bnerada in the room, tended to create a leaf-leaves pale. If the room air-conditioned, leaves become dry and faint green.

If placed in the open, must use shading net has a thickness of 60%, which allows only 40% of incoming light. Do not be too dark, or fluorescent. This can make the plant subject to physical growth. For example, the Anthurium leaf stalk is short bertangkai, a sweep, the form of a leaf is rounded, a sharp-pointed, and various other changes. Which must always be remembered, lest we Anthurium direct sunlight exposure, leaf Anthurium can burn (necrosis) and has destroyed the beauty of ornamental plants as Anthurium leaved beautiful.

D. CARE leaves:
Leaves of Anthurium is the most special. If Anthurium leaves dirty full of dust, or torn, dry ketistimewaannya itself will degenerate.

To ensure that the leaves of Anthurium kinclong and we always ngejreng, of course, we must guard from dirt or dust. If necessary, we may melapnya with wet tissue or tissue is wet, every day.

Are to ensure that the leaves of Anthurium we do not care about torn, burned or scorched sun should Anthurium plants we put in place most of us safe from either lalulintas people lalulalang and direct sunlight.

E. SANITATION:
The sanitation here is hygiene that includes environmental sanitation, the planting media and tools of work. Must remember that environmental conditions and bad weather, especially in the rainy season often triggers the emergence of various types of disease such as bacteria or fungi.

Media sterile plant is always advisable. The goal, as well as to prevent the emergence of mold.

(Quoted from the book Pesona Anthurium Leaf, Kurniawan Junaedhie essay, published Agromedia PT Pustaka, 2006)

Tanaman sikas


Artikel : Mengenal Tanaman Sikas

Sikas adalah tanaman jurasik yang berumur kurang lebih 240 juta tahun dan diperkirakan merupakan makanan dinosaurus yang herbifora. Sikas bahkan dipercaya sudah tumbuh sebelum tanaman bunga dan fern.

Distribusi Sikas yang sangat luas menunjukkan tanaman ini sangat dominan pada masa prehistorik, sikas dapat ditemui di benua Amerika (Dioon, Zamia, Mikrosikas), Australia (Macrozamia, lepidozamia dan cycas), Asia (cycas), Afrika(Encephalartos , Cycas dan Stangeria). Umur sikas yang begitu tua memberikan kesan prehistorik yang kuat sehingga menjadi buruan banyak hobiis.

Sikas merupakan tanaman berumah 2, ada jantan dan betina, yang bisa dibedakan pada waktu keluar 'bunga' (cone). Yang jantan biasanya kurus dan panjang sedang yang betina pendek dan bulat seperti bola rugby. Di alam penyerbukan dibantu oleh serangga, tetapi dengan banyaknya habitat yang rusak dan perbedaan waktu keluarnya bunga jantan dan betina penyerbukan semakin sulit terjadi. Bantuan manusia sangat dibutuhkan untuk menjaga kelestarian populasi di alam.

Panduan pemeliharaan :

1. Air : Tanaman sikas pada umumnya tidak suka terlalu banyak air, hal ini dikarenakan kebanyakan berasal dari daerah yang curah hujan rendah kecuali yang berasal dari hutan hujan Amerika tengah.

2. Media : Semua sikas menyukai media yang sangat poros. dan menyukai pot yang agak dalam agar akar utama (taproot) bisa bertumbuh maksimal terutama untuk tanaman yang baru tumbuh. Akar ini akan membesar seperti ubi untuk dipakai sebagai cadangan makanan. Sebagai panduan campuran media yang dipakai apabila disiram air sebaiknya langsung mengalir dan tidak tertahan.

3. Pupuk : seringkali sikas dianggap bisa tumbuh baik di tanah yang miskin hara, meski ada benarnya tetapi sebenarnya sikas akan tumbuh jauh lebih maksimal dengan pemberian pupuk yang teratur.

4. Cahaya : kebanyakan sikas menyukai cahaya dengan intensitas tinggi untuk menjaga daun tetap sehat dan kompak kecuali beberapa zamia yang menyukai matahari tak langsung.

Engglish

Sikas is jurasik plants that are approximately 240 million years and estimated the food that dinosaurs herbifora. Sikas trusted even before the plants are growing flowers and fern.

Sikas distribution indicates that very large plants is very dominant in the prehistorik, sikas can be found in the continental United States (Dioon, Zamia, Mikrosikas), Australia (Macrozamia, lepidozamia and cycas), Asia (cycas), Africa (Encephalartos, Cycas and Stangeria) . Sikas age so that older prehistorik to give a strong impression so that it becomes much hobiis.

Sikas settle a plant 2, a male and female, who can be on time out 'interest' (cone). The male is usually long and lean are the female short and rounded, such as rugby balls. Assisted in the natural pollination by insects, but with a large number of damaged habitats, and the time difference out male and female flower pollination more difficult to occur. Human assistance is needed to maintain continuity in the natural population.

Maintenance guidelines:

1. Water: sikas plants in general do not like too much water, this is because most came from areas low rainfall, except that the rain forest comes from middle America.

2. Media: All media sikas like a very axis. and a little pot like that in the main root (taproot) will grow to a maximum, especially the new plants grow. The root of this increase, such as cassava will be used as backup for the food. As a guide a mixture of media that is used when disiram water should flow directly and not restrained.

3. Fertilizer: sikas often considered to be able to grow well in poor soil that burly, although there is truth but actually sikas will grow much more with a maximum of a regular fertilizer.

4. Light: most sikas like light with high intensity to keep the leaves remain healthy and compact except for a few zamia not like direct sun.
Indonesian

Budidaya Anthurium Batang Merah Siap Menyalip Gelombang Cinta

Dengan kelebihan cepat bertongkol dan batang selalu rnerah, anthurium Hookeri Batang Merah saat ini merupakan jenis anthurium yang membayangi harga pasar anthurium umumnya.

Setelah aneka varian Jenmanii, disusul Gelombang Cinta, kali ini adalah giliran Hookeri Batang Merah yang menjadi kuda hitam. Suatu saat pasti akan menjadi no. 1 menggeser Jenmanii dan Gelombang Gnta di pasaran.

Bagaimana mengenali Hookeri tersebut? Karena selain beredar hookeri batang merah lokal, saat ini di pasaran juga beredar eks Thailand?

AnthuriumMemang sejak anthurium dimasuki pasar impor terjadi persaingan ketet dipasaran. Padahal sebelumnya anthurium eks impor kurang disukai anthurium mania karena bisa merusak pasar anthurium lokal. Namun seiring waktu, setelah dilempar dipasaran ternyata keduanya tidak mengalami perbedaan yang berarti dalam hal fisik.

Sehingga di pasaran pun sangat sulit membedakan Hookeri Batanq Merah impor maupun lokal. Yang diketahui oleh pasar adalah ada dua jenis batang merah, yakni Super Red dan merah biasa. Yang Super Red harganya jelas lebih mahal dibanding yang red biasa.

AnthuriumCEPAT BERTONGKOL

Selain sudah tersamar, yang spesial dari si batang merah ini adalah daya pacu tumbuh tongkolnya yang sangat luar biasa. la bisa menghasilkan tongkol meski baru berdaun 2-3 helai saja.

Bila dibandingkan dengan kedua jenis anthurium pesaingnya yang saat ini sedang tren yaitu Gelombang Cinta dan Jenmanii, maka Hookeri Batang Merah berada di posisi di terigah-tengah. Hal ini disebabkan :

Juara pertumbuhan, dari segi pertumbuhannya, sudah jelas Hookeri Batang Merah yang menjadi juara. Conton kasus, Gelombang cinta memang menang di soal pertumbuhan daun yang lebih cepat dibandungkan dengan Hookeri Batang Merah.

Namun Gelombang Cinta masih kalah dalam hal pertumbuhan batang tongkol. Dimana ia perlu diatas 6 daun untuk memunculkan tongkol. Sedangkan yang terjadi pada hookeri batang merah hanya dengan 3 lembar daun pun dia bisa menghasilkan tongkol.

Pembanding lainnya adalah dengan Jenmanii. Bila Jenmanii memiliki karakter daun besar, lebar, berkarakter kasar dan tebal. Di sisi itu Batang Merah tidak bisa meyainginya. Namun di soal daya pacu tumbuh daunnya, jauh lebih cepat dibandingkan Jenmanii yang terlalu pemalu mengeluarkan daunnya.

Meskipun daya pacu tumbuh daunnya tidak secepat Gelombang Cinta, namun bila dibandingkan Jenmanii maka Hookeri Batang Merah menempati posisi urutan no. 2 dalam hal percepatan tumbuh. Selain itu rentang daunnya juga tidak kalah besar bila dibandingkan jenmanii. Apalagi dengan panjang daun Gelombang Cinta.

Satu keunggulan lagi selain keunggulan-keunggulan di atas, adalah memiliki warna batang lebih merah. Bisa disetarakan denqan merahnya Black Beauty dalam hal keawetan warna merahnya.

Mengapa dikatakan demikian? Black Beauty memang memiliki warna merah lebih pekat. Karena warna merahnya merupakan campuran dari warna merah dan coklat sehingga memberikan kesan warna hitam. Sedangkan Hookeri Batang Merah hanya diwakili dari warna batangnya saja yang merah.

Jumat, 13 Februari 2009

Video Tanaman

Warna Warni Bunga Eforbia




Berita berita tentang tanaman hias

Dunia Dongeng Tanaman Hias
Mengikuti perkembangan tanaman hias beberapa tahun belakangan seperti memasuki dunia dongeng. Tren berganti-ganti dan orang-orang berduit tak segan mengeluarkan uang miliaran rupiah demi memburu tanaman primadona. Masyarakat umum pun ikut-ikutan menginvestasikan uang yang pas-pasan demi mimpi meraup untung besar. Apa yang sesungguhnya terjadi?
Masyarakat di Tanah Air sedang terjangkiti demam tanaman hias. Cobalah berkunjung ke Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Sejak memasuki kawasan Jaten, yang berbatasan dengan Kota Solo, kita langsung menghirup aroma anturium, tanaman yang jadi tren tahun 2007 ini. Ratusan kebun tanaman hias memenuhi kiri-kanan jalan raya.
Tiba di kawasan Karangpandan, Tawangmangu, dan Ngargoyoso, kebun bunga makin berjubel di mana-mana. Penduduk membangun kotak-kotak di depan rumah sebagai semacam “etalase” untuk memajang tanaman. Baliho-baliho besar dipasang dengan mengusung jargon: “Selamat datang di Kabupaten Anturium”.
Bupati Karanganyar Rina Iriani Sri Ratnaningsih memang mencanangkan kabupaten itu sebagai “Kabupaten Anturium” dan meminta masyarakat di 17 kecamatan untuk menanam berbagai jenis anturium. Kini, ada 1.000 petani, ratusan nursery dan green house yang membiakkan tanaman ini. “Saya mendorong mereka agar fokus pada tanaman hias. Di sini, kalau tidak memiliki anturium, orang tidak merasa jadi orang Karanganyar,” ujarnya.
Tren anturium juga merasuki wilayah lain di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jakarta, dan meluas lagi sampai Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, dan Papua. Pameran, kontes, dan media hobi kerap menampilkan tanaman ini sebagai primadona. Selain jenmanii, jenis lain juga banyak dicari, seperti black beauty, hokeri, gelombang cinta, dan garuda.
Yang sangat fenomenal, tentulah rekor harga yang gila-gilaan. Awal tahun 2006, indukan anturium jenmanii masih berharga Rp 1.000.000 per pot. Tapi, baru-baru ini, satu pohon anturium jenis jenmanii hasil silangan baru di Kudus, Jawa Tengah, dikabarkan mencapai harga Rp 1,25 miliar. Biji-biji jenmanii yang baru dipanen pun laku Rp 250.000 per buah.
Meski tak seheboh anturium, aglaonema juga sempat booming beberapa tahun lalu. Saat itu, masyarakat juga getol memburu berbagai jenis tanaman dengan daun berbintik-bintik ini, terutama jenis pride sumatera, hot lady, dan widuri. Tren memuncak saat aglaonema harlequin hasil silangan Greg Hambali terjual seharga Rp 660 juta pada lelang terbatas pertengahan tahun 2006.
Sebelum itu, adenium-lah yang jadi raja tanaman hias. Sejak tahun 2002, masyarakat menguber berbagai jenis adenium dengan bunga berwarna-warni, seperti crimson star, arabicum, dan herry potter. Tahun 2005, tanaman asal Afrika ini pernah mencapai rekor harga sekitar Rp 100 juta.
Begitulah, tren tanaman hias berubah begitu cepat, dengan siklus sekitar dua tahunan. Harga tanaman bisa melonjak tinggi, tetapi juga gampang jatuh. “Fenomena harga yang gila-gilaan hanya terjadi di Indonesia. Di negara-negara lain, seperti Taiwan, Thailand, Hongkong, dan Amerika, masyarakat membeli tanaman dengan harga wajar,” kata Pemimpin Redaksi Majalah Trubus Onny Untung.
Goreng-gorengan?
Kenapa bisnis tanaman hias diwarnai harga yang gila-gilaan? Menurut Ketua Florikultura Indonesia Iwan Hendrayanta, situasi itu terjadi karena stok tanaman hias tertentu memang yang terbatas, padahal kebutuhan pasar tinggi. Tetapi, itu juga bisa dipengaruhi spekulasi para pemain baru yang terjun dalam bisnis ini.
Biasanya satu jenis tanaman yang potensial dimatangkan dulu di kalangan penyilang atau pemilik tanaman indukan. Sebelum dilempar ke pasar, tanaman itu diperkenalkan dulu dalam pameran, kontes, atau brosur. Tanaman yang memperoleh sambutan bagus lantas dipublikasikan media, seperti Trubus atau Flona.
“Kalau sudah diulas media, biasanya orang-orang langsung penasaran, mencari-cari, dan tumbuhlah pasar. Ketika pasar bertambah dan stok terbatas, otomatis harga terdongkrak,” kata Iwan.
Saat harga naik, bisnis tanaman itu menjanjikan untung besar. Masuklah kalangan berduit atau konglomerat yang ingin untung cepat. Mereka berinvestasi dengan menanamkan modal besar. Dalam kondisi seperti itu, harga tanaman bisa melejit sampai taraf “tak masuk akal”.
Bursa tanaman tambah panas ketika para pemain berlomba mendatangkan jenis-jenis baru dari luar negeri, terutama Thailand, Filipina, dan Taiwan. Apalagi, kemudian bermunculan orang yang ikut-ikutan atau kolektor yang membeli demi gengsi. Hauwlie, pemilik Gracia Nursery di Karanganyar, mengungkapkan, banyak pemain di bisnis ikan, burung, atau pengusaha bus dan rokok yang terjun ke tanaman hias.
“Tidak benar pengusaha Karanganyar sengaja menggoreng-goreng harga anturium. Harga melonjak karena ada sejumlah pengusaha pendatang baru yang berspekulasi menawarkan harga tinggi,” kata Didik Setiawan, pemilik Nursery dan Gardening Deni di Karanganyar.
Menurut Chandra Gunawan Hendarto, pemilik Godongijo Nursery di Sawangan, Depok, orang berduit berani berinvestasi ke tanaman hias karena melihat sektor riil ekonomi masih lesu. Saat bersamaan, bunga deposito di bank yang sekitar 8-9 persen per tahun dinilai terlalu minim, sedangkan permainan saham dianggap kurang menarik karena turun-naik.
“Orang yang punya duit lalu melirik bisnis tanaman hias yang sedang menggairahkan. Jadilah bisnis ini makin ramai saja, banyak orang yang semrintil-ngintil,” kata Chandra, yang memopulerkan adenium sejak tahun 1999.
Pencurian
Ketika jadi komoditas bernilai tinggi, tanaman hias lantas jadi incaran banyak orang, termasuk pencuri. Sejak heboh anturium jenmanii yang mahal, banyak pemilik nursery mengaku kebobolan. Sayangnya, kasus kriminal itu sulit ditangani kepolisian karena belum ada identifikasi khusus untuk tanaman hias.
“Saya sudah pernah empat kali kecurian tanaman anturium. Nilainya bisa ratusan juta rupiah,” kata Jefri, penggemar tanaman hias asal Cipanas, Puncak.
Mengantisipasi situasi ini, pemilik tanaman hias mau tak mau harus mengeluarkan biaya tinggi demi menciptakan keamanan berlapis. Jangan heran jika kebun-kebun anturium di Karanganyar dikerangkeng pagar besi, dikawal sejumlah satpam 24 jam, dipasangi alarm, kamera CCTV, sampai dijaga anjing galak.
“Demi menjaga anturium, bahkan ada orang yang memboyong tanaman itu dalam kamar untuk diajak tidur bersama,” kata Ketua Koperasi Pinasti Karanganyar M Zamzami Ali.
Tidur bersama tanaman? Ah, benar-benar mirip dunia dongeng saja! (sonya hellen sinombor/ frans sartono)

Macam macam adinium unik dan langka

Kebun adinium di Nursery kami

Adinium berbentuk ..........No Sex


Adinium Plastik unik dan Eksotik


Adinium Cabang seribu nan Menawan


Cabang seribu

Anthurium

Anthurium Jemanii
Hokery merah

Hokery Hijau

Hokery Pisang

Hokery Swita Bibit
Langka