Terima kasih atas kunjungan anda di blog kami

Senin, 16 Februari 2009

Berita anthurium Karanganyar

Ajang Hiburan Rakyat Kota Anthurium

Tak salah jika Karanganyar dijuluki kota Anthurium. Paling tidak hal tersebut sudah dibuktikan dengan suksesnya penyelenggaraan pameran tanaman hias yang bertajuk “Karanganyar Green Expo 2007” mulai tanggal 1-10 September 2007 di Alun-alun kabupaten Karanganyar. Kesuksesan itu juga tak luput dari peran serta dan dukungan semua elemen masyarakat yang begitu besar terhadap penyelenggaraan event tersebut.
Acara yang terselenggara atas kerjasama Pemkab Karanganyar dengan Koperasi Pengusaha Tanaman Hias dan Hortikultura Pinasti Karanganyar itu dibuka langsung Bupati Karanganyar Hj. Rina Sri Ratnaningsih S.Pd M.Hum minggu, 2 September 2007.

Selain agenda utama diselenggarakannya acara tersebut ingin menjadikan Karanganyar sebagai Kota Anthurium, juga untuk merayakan moment bersejarah atas dilantiknya Rina Iriani sebagai "Bupati Anthurium" secara langsung oleh Komunitas Anthurium Indonesia (KAI) pusat tanggal 3 September 2007 di Semarang. Penghargaan tersebut juga didukung sepenuhnya oleh beberapa kalangan komunitas pencinta tanaman hias diantaranya, Komunitas Anthurium Karanganyar (KAK), Paguyuban Pengusaha Tanaman Hias Indonesia (PPTHI) dan Koperasi Pengusaha Tanaman Hias dan Hortikultura Pinasti Karanganyar.

Dalam pelaksanaannya, Karanganyar Green Expo ini diikuti beberapa pecinta dan pemilik tanaman hias se Karesidenan Surakarta, Kabupaten/kota di Jawa Tengah, Jawa Timur, bahkan Mataram. Yang diantaranya meliputi Karanganyar, Solo, Purworejo, Jakarta, Sragen, Surabaya, Ponorogo, Wonogiri, Batam, NTB, Medan dan lain sebagainya yang memang masih banyak lagi. Beragam jenis tanaman hias ikut peran serta pada ajang itu dari yang unik, langka, sampai yang paling mahal seperti anthurium, adenium, sanseviera, jenmanii, semuanya lengkap ada disana.

Menurut Boni, salah seorang panitia acara tersebut saat ditemui wartawan Tumbuh di akhir acara. Kepada tumbuh dia mengungkapkan begitu besarnya respon masyarakat terhadap penyelenggaraan acara ini. Hingga hari ke sembilan ini, pengunjung terus menerus membanjiri areal pameran yang diadakan di lapangan alun-alun itu. “Bukan pada hari pertama saja kerumunan itu terlihat, tapi hamper setiap hari mereka tampak ramai sekali apalagi pada malam hari. Seperti acara sekatenan aja,” ungkapnya. Dampaknya, sesuai informasi yang dihimpun dari panitia menyebutkan bahwa omzet tertinggi sampai hari ke delapan, tepatnya hari Sabtu (8/9) petang mencapai 1,4 Milyar dan terendah mencapai 8 juta.

Tingkat respek yang begitu tinggi bukan hanya di tunjukkan para pengunjung saja, melainkan juga peserta pameran. Seperti yang terjadi pada awal pendaftaran, terkait dengan persedian stan pameran yang disediakan panitia. Menurut Wiwid, selaku panitia pameran menuturkan, bahwa stan yang sudah disiapkan pihak panitia, secara resminya ada 109 stan, tapi karena banyaknya peserta hingga sampai melebihi kapasitas yang sudah disediakan, akhirnya pembengkakanpun tidak bisa dihindari, dan hingga akhirnya mencapai 126 stan yang harus disediakan panitia. “Bahkan di pertengahan penyelenggaraan acara banyak dari peserta yang minta ditambah waktu masa berlangsungnya acara pameran ini,” ujarnya. Hal tersebut mungkin dari sisi bisnis menjadi berkah bagi mereka dan juga sebagai ajang pesta hiburan rakyat bagi kalangan pengunjung.

Berkaitan dengan pemberian lahan stan sendiri, pihak panitia juga membagi dalam dua kelas VIP dan biasa. Untuk VIP ditempatkan di sepanjang jalanan aspal alun-alun dengan tarif pendaftaran sebesar 600 ribu per stan, sedangkan untuk yang kelas biasa panitia menempatkan stan-stan tersebut di areal lapangan alun-alun dengan biaya pendaftaran sebesar 500 ribu.

1 komentar:

  1. hebat tuh Koperasi PINASTI Kab. Karanganyar. mengangkat tanaman hias. apan lagi ya bisa seperti dulu

    BalasHapus